Sunday 2 August 2009

google6ac0ffd136427193

google6ac0ffd136427193.html

Saturday 1 August 2009

Khusyu' itu menyatukan dua dunia

Pernahkah anda melihat serunya perlombaan balap F1 lewat televisi anda? Tidak ada salahnya sekali-kali nongkrong di depan televisi untuk mencari hikmah yang tersembunyi di balik setiap kejadian.

Dalam perlombaan ini kita bisa melihat kesempurnaan mobil-mobil yang dalam mengambil sudut menikung yang tepat, namun ada pula mobil yang lepas tak terkendali hingga hancur lebur menabrak pagar pembatas. Mengapa ada mobil yang yang bisa menikung mulus dan indah sementara mobil lain melayang bebas menabrak pagar? Jawabannya ada pada "kemampuan konsentrasi" para pembalapnya.

Demikian juga dalam shalat. khusyu' berarti konsentasi penuh.
Jika seorang pembalap rela mengorbankan nyawanya bila kehilangan konsentrasi, bagaimana dengan kita? Padahal tujuan kita shalat jauh lebih mulia dari tujuan seorang pembalap yang hanya mencari pengakuan dunia. Harusnya kita bisa lebih khusyu' dari pembalap manapun karena saat kita shalat kita mencari pengakuan dari yang MAHA segalanya.

Untunglah bagi kita karena kehilangan khusyu' dalam shalat tidak membuat kita mati.

Untuk mencapai kekhusyukan kita harus BISA menyatukan 2 dunia.
Saat ini kita hidup dalam 2 dunia yaitu dunia luar dan dunia dalam.
Dunia luar adalah apa-apa yang ada diluar tubuh kita, seperti buku, komputer, meja, kursi dll.
Dunia dalam adalah dunia dalam pikiran/hati anda.

Pada saat anda membaca tulisan ini, dunia luar anda sedang menuju ke huruf-huruf yang tertulis. Dunia dalam anda merangkai informasi yang didapatkan. Bila otak anda mampu mencerna apa yang dilihat mata anda, maka anda telah menyatukan 2 dunia anda. Namun ketika anda membaca tulisan ini namun pikiran anda melayang kepada makanan yang ada didapur, itu berarti 2 dunia anda belum menyatu dan bisa dipastikan anda tidak bisa mencerna tulisan ini.

Demikian juga dengan shalat. ketika lidah anda membaca "alhamdulillah....' maka hati anda harus menyatu dengan lidah anda dengan mengucap syukur yang mendalam. Penyatuan hati dan pikiran atas tiap kata yang diucapkan lidah anda dan perbuatan anda, itulah yang disebut dengan khusyu'

Latihlah kekhusyu'an dengan melakukan shalat secara perlahan. kata demi kata diresapi secara mendalam, tiap gerakan dinikmati. Jangan merasa rugi bila anda harus menghabiskan waktu hingga 1/2 jam hanya untuk shalat 2 rakaat. Seperti ketika baru pertama kali belajar nyetir, dibutuhkan waktu berjam2 untuk bisa menglilingi 1 lapangan. Namun, sekali anda bisa melakukannya, maka dengan sendirinya shalat anda akan kembali normal namun kualitas shalat anda jauh lebih bermakna.

Melatih kekhusyu'an bukan hanya penting untuk shalat, tetapi bisa diterapkan dalam semua aspek kehidupan. anda bisa lebih konsentrasi di sekolah, konsentrasi menulis blog, konstrasi menakar garam saat membuat masakan, dll.

Bersabarlah dalam melatih kekhusyua'an, insya Allah shalat kita lebih bermakna.

Jadikanlah sabar sebagai penolong shalat kita
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolong kita